Tak dipungkiri, lapar, haus, lesu dan mengantuk, menjadi beberapa efek samping yang dirasakan tubuh saat berpuasa. Dr.dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, hal tersebut terjadi karena kadar glukosa dalam darah menurun.
âCadangan energi dari karbohidrat hanya bisa bertahan sepuluh jam saja di tubuh. Setelah itu, tubuh akan menggunakan sisa-sisa energi yang berasal dari lemak,â ujarnya seperti yang dikutip metrotvnews.com dalam edukasi kesehatan yang berlangsung di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Itulah mengapa, tambah Dr. Fiastuti, kita harus menyusun trik agar tidak lemas saat menjalani ibadah puasa. Caranya, dengan mengoptimalkan jumlah asupan nutrisi saat sahur dan berbuka, dengan perbandingan porsi 40 persen untuk makan sahur dan 60 persen saat berbuka.
âSaat sahur, asupan yang dikonsumsi sebaiknya terdiri dari 30 persen makan besar, 10 persen makanan ringan, dan minum 3 gelas air putih,â jelasnya.
Berbeda saat berbuka, asupan nutrisi yang dikonsumsi harus lebih banyak untuk meningkatkan kembali kadar glukosa yang turun.
Adapun komposisi nutrisi saat berbuka, sebaiknya terdiri dari 15 persen makanan manis, 30 persen makan besar, 15 persen makanan kecil, dan minum air putih sebanyak 5 gelas.
Jangan Lupa Cukupi Kebutuhan Serat
Serat menjadi komponen penting yang harus dikonsumsi agar optimal menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, mengonsumsi serat saat sahur akan membuat rasa kenyang lebih lama dan tidak mudah merasa lapar.
Terakhir, saran Dr. Fiastuti, jangan mengonsumsi minuman manis saat sahur guna menghindari resiko lemas dan hipoglisemia (kliyengan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar asal jangan nyepam yha.. :D