Rabu, 16 September 2015

#IStandWithAhmed Jadi Trending Topik di Twitter


Saat Ahmed Mohamed, seorang anak laki-laki berumur 14 tahun tiba di sekolah pada hari Senin pagi, membawa sebuah jam digital yang dia buat sendiri, dia sudah tidak sabar untuk menunjukkan jam buatannya tersebut pada guru-gurunya di sekolah. Bukan pujian yang didapatkan, dia justru ditangkap dan dituduh berusaha untuk membuat bom.

Dallas Morning News melaporkan bahwa Ahmed membuat jam tersebut di rumahnya pada malam Minggu. Meski jam tersebut sederhana, jam itu membuktikan bahwa Ahmed mengerti cara untuk membuat sebuah jam digital. Jam tersebut terdiri dari sebuah papan sirkuit, power supply dan layar digital. Semua komponen ini Ahmed masukkan ke dalam sebuah kotak dengan gambar hologram macan. Ahmed lalu menunjukkan jam buatannya pada guru tekniknya. Guru tersebut lalu melarangnya menunjukkan jam tersebut pada guru-guru lain di MacArthur High School, tempat Ahmed bersekolah.

Sayangnya, saat Ahmed sedang berada di kelas Bahasa Inggris, jam buatannya terus berbunyi. Guru Bahasa Inggrisnya lalu memaksa Ahmed untuk menunjukkan barang yang menyebabkan bunyi tersebut. Saat Ahmed menunjukkan jam tersebut, sang guru lalu menyita jam itu.

Seperti yang dikutip metrotvnews.com dari Gizmodo, di jam keenam, kepala sekolah tiba di kelas Ahmed bersama seorang polisi. Ahmed lalu ditangkap. Ahmed menyatakan bahwa dia lalu diinterogasi oleh 5 polisi yang berbeda. Kelimanya bertanya padanya kenapa dia berusaha untuk membuat sebuah bom. Ahmed juga berkata bahwa kepala sekolah mengancam akan mengeluarkannya dari sekolah. Sidik jarinya juga sempat diambil oleh polisi.

Setelah diselidiki, ternyata ada 3 orang guru dari MacArthur High School yang mengirimkan laporan ke polisi. Ketiga guru tersebut berpikir bahwa Ahmed sedang berusaha untuk membuat bom. Polisi sempat membawa jam buatan Ahmed saat mereka sedang menanyai remaja tersebut. Dalam pernyataan yang polisi keluarkan, mereka menyatakan bahwa Ahmed terus berkata bahwa jam buatannya hanyalah sebuah jam dan tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Dalam pernyataan yang sama, polisi membela diri dengan berkata bahwa jam buatan Ahmed dengan mudah dikira sebagai sebuah perangkat jika ditinggal di kamar mandi atau di bawah mobil. Pihak polisi Irving justru memiliki rencana untuk menuntut Ahmed atas tuduhan membuat “bom palsu.”

Mohamed Elhassan Mohamed, ayah Ahmed, merasa kejadian ini terjadi karena adanya prasangka negatif atas sebuah ras. “Karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September, saya rasa karena itulah anak saya diperlakukan dengan salah,” kata Mohamed pada Dallas Morning News.

Terlihat jelas bahwa Ahmed hanyalah seorang kutu buku yang tidak bersalah. Dia sempat menjadi anggota dari klub robotik saat dia SMP. Dalam sebuah foto penangkapan Ahmed yang diambil oleh saudara perempuannya, Ahmed terlihat kebingungan.

Saat ini, Ahmed telah kembali ke rumahnya. Meski dia mendapat hukuman berupa skorsing dari sekolah selama 3 hari.

Sekarang, Twitter sedang dihebohkan oleh kasus Ahmed ini. Sebuah tagar bahkan telah tercipta untuk orang-orang yang ingin menunjukkan dukungan mereka untuk Ahmed. #IStandWithAhmed telah banyak digunakan oleh orang-orang yang mendukung Ahmed.

Inilah beberapa tweet dengan tagar #IStandWithAhmed

The post #IStandWithAhmed Jadi Trending Topik di Twitter appeared first on terselubung.in.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar asal jangan nyepam yha.. :D