Selasa, 02 Juni 2015

5 Hal yang Terlalu Berlebihan dalam Film San Andreas


Film San Andreas yang dibintangi Dwayne “The Rock” Johnson, menuai kritik ilmuwan. Pasalnya, film yang mengangkat tema gempa bumi itu dianggap terlalu berlebihan. Pada film tersebut digambarkan gempa bumi meluluhlantakkan San Andreas, sebuah wilayah yang berlokasi di negara bagian California, Amerika Serikat.

Semua bangunan dan jalan di Los Angeles dan San Francisco runtuh akibat gempa berkekuatan 9,6 skala Richter (SR). Film ini semakin menguatkan stigma bahwa film Hollywood menjual “mimpi.” Sebab, pada kenyataannya gempa sebesar itu tidak mungkin melanda San Andreas. Setidaknya itu menurut seismolog (ahli gempa bumi dan gelombang seismik).

Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, Masih ada lima kesalahan lainnya dari film yang bercokol di puncak box office itu, membuatnya terlihat tidak akurat dan faktual.

 

1. Ukuran gempa

Gempa bumi di sepanjang patahan San Andreas tidak akan melebihi 8,2, SR. Menurut ahli geologi dan seismolog Amerika Serikat Lucile Jones, itu berarti kekuatannya 126 kali lebih lemah dari gempa yang digambarkan dalam film (dasar logaritma dari skala Richter, setiap kenaikan seluruh nomor dalam pemeringkatan berarti peningkatan sepuluh kali lipat dalam besarnya gempa).

Kenyataannya, pernah terjadi gempa bumi yang jauh lebih kuat, berkekuatan 9,5 SR yakni di Chili pada 1960. Gempa itu terbesar yang pernah terjadi. Tetapi gempa itu hanya terjadi di zona subduksi, di mana dua lempeng bertemu dan satu tenggelam di bawah yang lain.

Sementara, San Andreas adalah tempat pertemuan lempeng tektonik kecil yang bentuknya saling menjauh satu sama lain.

 

2. Kerusakan akibat gempa bumi

Sebuah studi pada 2008 mengemukakan skenario gempa terburuk dari 7,8 magnitude di Southern California dapat menyebabkan kerusakan senilai USD213 miliar dan menyebabkan 1.800 orang tewas, serta 50 ribu lainnya terluka parah. Sebanyak lima gedung bertingkat dan 1.500 bangunan yang lebih kecil akan runtuh di seluruh kota.

Angka-angka tersebut tampak kecil dibandingkan dengan jumlah gedung pencakar langit yang runtuh di kiri dan kanan jalan pada film San Andreas.

The Rock tidak pernah berhenti menyuguhkan adegan menyelamatkan korban tepat sebelum jatuh, sibuk melompat dari pesawat yang bergerak, berjuang keluar dari tsunami, dan pada akhirnya menyelamatkan keluarganya.

Tapi adegan Los Angeles rata dengan tanah dan San Francisco yang sebagian besar terendam di bawah air atau terbakar, sepertinya potensi kehancuran yang terlampau berlebihan terjadi dalam kehidupan nyata.

 

3. Gempa memicu tsunami besar

Selain menghadapi beberapa gempa bumi susulan yang tampak tak berujung, San Andreas harus menghadapi tsunami besar. Menurut seismolog, itu tidak mungkin. Sangat kecil kemungkinan gempa California bisa memicu longsor lepas pantai, dan tsunami kecil. Ukuran tsunami yang mungkin terjadi jauh lebih kecil dari yang terpampang di film. “Hanya akan memukul bagian yang sangat sempit di pantai,” ucap seismolog Lucile Jones.

 

4. Gempa California terasa sampai Pantai Timur
Gempa bumi di California dapat dirasakan di Nevada dan negara-negara tetangga lainnya, tetapi tidak akan pernah sampai ke Pantai Timur. Tentu saja, itu tidak akan menyebabkan kerusakan hingga ke Gedung Putih sebagaimana yang tampak di film San Andreas.

 

5. Seismolog dapat memprediksi gempa bumi

Di film San Andreas, Paul Giamatti memerankan ahli dari California Institute of Technology (Caltech) yang menemukan kunci untuk memprediksi kapan dan di mana gempa bumi dapat terjadi. Tapi di kehidupan nyata, asisten profesor di Caltech, Jean-Paul Ampuero mengatakan, memprediksi gempa bumi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah oleh seismolog.

Dia menyebutnya “cawan suci” seismologi. Seismolog berharap bisa menemukan cara untuk memprediksi gempa bumi, tetapi kebanyakan bukti menunjukkan tidak mungkin. Beberapa ahli kesiapsiagaan bencana menganjurkan untuk memasang sistem peringatan dini yang akan mengingatkan orang jika gempa bumi berpotensi terjadi. Teknologi ini tidak memprediksi gempa bumi, melainkan mengingatkan warga akan potensi gempa bumi.

 

Walau begitu, film San Andreas memiliki satu hal yang benar: Anda harus mempersiapkan diri terhadap gempa.

Seismolog mengacungi jempol pada kesiapan ‘menyambut’ gempa yang ditampilkan di San Andreas. Sang bintang tahu persis apa yang harus dilakukan ketika gempa besar terjadi. Satu karakter memberitahu orang-orang untuk berlindung di bawah meja dan bertahan.

Adegan lain menunjukkan bahwa sambungan telepon rumah masih akan bekerja ketika layanan seluler tak dapat diakses, dan mengarahkan orang-orang untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi ketika ada peringatan tsunami.

“Meskipun ada bagian ilmu yang salah, itu tidak akan mengantarkan Anda pada pengalaman gempa bumi. Pengalaman yang Anda rasakan lebih pada pengalaman emosional. Saya berharap, setelah orang-orang melihat film ini akan mengatakan ‘Aku ingin menjalani pelatihan tanggap darurat bencana’,” kata Lucile Jones.

The post 5 Hal yang Terlalu Berlebihan dalam Film San Andreas appeared first on terselubung.in.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar asal jangan nyepam yha.. :D