Kanada adalah kota agrikultur yang secara sejarah dikenal dengan produksi madu dan rapeseed -tanaman berbunga kuning, yang dikembangkan untuk diambil minyak bijinya. Pada era ini, nama rapeseed dikenal dengan nama canola.
Namun, bukan itu yang ada di pikiran orang saat mendengar kata “rape” (perkosaan) yang tertempel di berbagai tanda di seluruh penjuru kota.
Al Jellicoe, walikota kota itu bersikeras untuk tidak mengganti slogan.
Para pejabat kota kemudian mengirim survei ke rakyat Tisdale yang berjumlah 3.200 penduduk, bertanya kalau-kalau mereka bersedia kota ini ganti slogan. Seperti yang dikutip liputan6.com dari huffingtonpost.com, pejabat setempat merasa slogan ini sudah menjadi tradisi dan tidak bisa diganti begitu saja.
Sejak pemilihan slogan ini di tahun 1958, sudah ada kontroversi yang tercatat. Toronto Star mencatat, tahun 1992 lalu, seorang penduduk wanita menulis surat ke koran lokal yang menyarankan kota itu ganti slogan, namun wanita itu kalah oleh voting.
Sedangkan menurut survei, penduduk menyarankan berbagai slogan baru yang akan dipertimbangkan lagi dan diumumkan keputusannya bulan Juli tahun 2015 ini.
Diantara slogan-slogan itu adalah “tempat bertumbuh”, “a place to bee” — diartikan sebagai “tempat untuk menjadi” dengan plesetan kata “bee” yang artinya lebah, dan “negeri canola dan madu”. Sesungguhnya, “rapeseed” dan “canola” pun tidak memiliki arti yang sama, karena canola sesungguhnya merupakan kultivar dari rapeseed.
Mengenai tumbuhan hamparan ladang rapeseed bak lautan kuning yang indah dapat anda lihat disini dan disini
The post Slogan Kota Ini Sekarang Terkesan Menyeramkan appeared first on terselubung.in.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar asal jangan nyepam yha.. :D